Kulon Progo Sang EmpunyaThe Jewel of Java
Peta Administrasi Kulon Progo
Kabupaten Kulon Progo merupakan salah satu kabupaten dari
lima kabupaten/kota di Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak di
bagian barat. Batas Kabupaten Kulon Progo di sebelah timur yaitu Kabupaten
Bantul dan Kabupaten Sleman, di sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten
Purworejo, Propinsi Jawa Tengah, di sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten
Magelang, Propinsi Jawa Tengah dan di sebelah Selatan berbatasan dengan
Samudera Hindia.
Kabupaten Kulon Progo memiliki topografi yang bervariasi
dengan ketinggian antara 0 - 1000 meter di atas permukaan air laut, yang
terbagi menjadi 3 wilayah meliputi :
Bagian
Utara
Merupakan dataran tinggi/perbukitan Menoreh dengan ketinggian
antara 500 1000 meter di atas permukaan air laut, meliputi Kecamatan Girimulyo,
Kokap, Kalibawang dan Samigaluh. Wilayah ini penggunaan tanah diperuntukkan
sebagai kawasan budidaya konservasi dan merupakan kawasan rawan bencana tanah
longsor.
Bagian
Tengah
Merupakan daerah perbukitan dengan ketinggian antara 100
500 meter di atas permukaan air laut, meliputi Kecamatan Nanggulan, Sentolo,
Pengasih, dan sebagian Lendah, wilayah dengan lereng antara 2 15%, tergolong
berombak dan bergelombang merupakan peralihan dataran rendah dan perbukitan.
Bagian Selatan
Merupakan dataran rendah dengan ketinggian 0 100 meter di
atas permukaan air laut, meliputi Kecamatan Temon, Wates, Panjatan, Galur, dan
sebagian Lendah. Berdasarkan kemiringan lahan, memiliki lereng 0 2%, merupakan
wilayah pantai sepanjang 24,9 km, apabila musim penghujan merupakan kawasan
rawan bencana banjir.
Luas wilayah Kabupaten Kulon Progo adalah 58.627,54
hektar, secara administratif terbagi menjadi 12 kecamatan yang meliputi 88 desa
dan 930 dusun. Penggunaan tanah di Kabupaten Kulon Progo, meliputi sawah
10.732,04 Ha (18,30%); tegalan 7.145,42 Ha (12,19%); kebun campur 31.131,81 Ha
(53,20%); perkampungan seluas 3.337,73 Ha (5,69%); hutan 1.025 Ha (1,75%);
perkebunan rakyat 486 Ha (0,80%); tanah tandus 1.225 Ha (2,09%); waduk 197 Ha
(0,34%); tambak 50 Ha (0,09%); dan tanah lain-lain seluas 3.315 Ha (5,65%).
Kabupaten Kulon Progo dilewati oleh 2 (dua) prasarana
perhubungan yang merupakan perlintasan nasional di Pulau Jawa, yaitu jalan
Nasional sepanjang 28,57 km dan jalur Kereta Api sepanjang kurang lebih 25 km.
Hampir sebagian besar wilayah di Kabupaten Kulon Progo dapat dijangkau dengan
menggunakan transportasi darat.
Makna Branding Kulon Progo
Penulis : Liya Asmanda
Penyunting : Rita Santoso
Makna Branding Kulon Progo
LATAR BELAKANG
Pentingnya membangun
brand telah dilakukan Kulon Progo yang merupakan bagian wilayah dari Daerah
Istimewa Yogyakarta melihat beberapa aspek dan tujuan demi kemajuan Kulon Progo
di masa yang akan datang. Beberapa aspek yang mendorong Kulon Progo melakukan
branding adalah sebagai berikut:
1.
|
Secara geografis Kulon Progo
berada pada wilayah strategis dimana Kulon Progo terbagi atas 3
bagian,dataran tinggi, perbukitan dan dataran rendah juga berbatasan langsung
dengan Samudera Hindia. Kondisi ini memiliki potensi-potensi alam yang luar
biasa. Potensi alam Kulon Progo merupakan aset yang layak dikembangkan secara
maksimal untuk kemajuan Kulon Progo.
|
2.
|
Perkembangan teknologi dan
informasi mendorong munculnya kompetisi antar daerah untuk saling
mempromosikan diferensiasi daerahnya dengan tujuan trade, tourism atau
investment (TTI). Dengan ciri khas Kulon Progo yang memiliki sumber daya alam
berlimpah dan didukung kekayaaan seni budaya serta kearifan lokal masyarakat
Kulon Progo yang unik menjadikan Kulon Progo siap bersaing sebagai daerah
investasi multi potensi yang tepat bagi investor.
|
3.
|
Potensi-potensi yang dimiliki
Kulon Progo sebagai daerah investasi bagi investor lokal maupun mancanegara
diharapkan akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi, kemajuan dan kemakmuran
masyarakat Kulon Progo. Kulon Progo melihat bahwa langkah branding merupakan
langkah tepat untuk mencitrakan dan mempromosikan Kulon Progo sebagai daerah
yang unik, terbukadan siap untuk perubahan.
|
MISI BRAND
Kulon Progo : The Jewel
of Java
Mempunyai satu misi untuk mempromosikan Kulon Progo tidak hanya sebagai bagian dari Daerah Istimewa Yogyakarta melainkan Kulon Progo berusaha mencitrakan diri sebagai daerah yang memiliki multi potensi alam yang didukung oleh sumber daya manusia yang diharapkan mampu menarik para investor. Upaya branding ini dilakukan sepenuhnya unttuk kesejahteraan kehidupan masyarakat Kulon Progo.
Mempunyai satu misi untuk mempromosikan Kulon Progo tidak hanya sebagai bagian dari Daerah Istimewa Yogyakarta melainkan Kulon Progo berusaha mencitrakan diri sebagai daerah yang memiliki multi potensi alam yang didukung oleh sumber daya manusia yang diharapkan mampu menarik para investor. Upaya branding ini dilakukan sepenuhnya unttuk kesejahteraan kehidupan masyarakat Kulon Progo.
VISI BRAND
Kulon Progo : The Jewel of Java
Kulon Progo : The Jewel of Java
Memiliki visi untuk menjadikan Kulon Progo sebagai "Permata dari
Pulau Jawa" dengan segala potensi-potensi Kulon Progo (baik kekayaan
sumber daya alam, seni budaya, dan pariwisata) sebagai daerah yang tepat untuk
investasi .
ELEMEN NAMA BRAND
ELEMEN NAMA BRAND
Kulon Progo : The Jewel of Java
didesain dengan penuh arti dan makna yaitu membawa spirit nilai-nilai
kearifan lokal masyarakat Kulon Progo yang memiliki keunikan dan kreativitas
dan didukung kekayaan alam yang berlimpah. Kulon Progo yang berada di tengah
pulau jawa menyimpan kekayaan alam yang masih dapat di eksplorasi secara
maksimal. potensi terpendam inilah yang bila dikembangkan dan diasah dapat
mewujudkan Kulon Progo sebagai " The Jewel of Java" seutuhnya.
Semangat ini memprsentasikan kesiapan terhadap kompetensi daerah pembangunan
ekonomi dan keterbukaan pada perubahan serta modernisasi tanpa meninggalkan
keunikan dan norma-norma tradisi yang kental sebagai kekayaan orisinil Kulon
Progo.
NAMA
Berdasarkan sejarah Kulon Progo merupakan penggabungan antara Kabupaten Kulon Progo dan kabupaten Adikarta. Penilisan "Kulon Progo" yang disambung pada logo menunjukkan bahwa Kulon progo merupakan Satu kesatuan daerah yang tidak terpisahkan. Penggabungan nama juga akan mempermudah dalam penyebutan dan lebih mudah untuk diingat.
Berdasarkan sejarah Kulon Progo merupakan penggabungan antara Kabupaten Kulon Progo dan kabupaten Adikarta. Penilisan "Kulon Progo" yang disambung pada logo menunjukkan bahwa Kulon progo merupakan Satu kesatuan daerah yang tidak terpisahkan. Penggabungan nama juga akan mempermudah dalam penyebutan dan lebih mudah untuk diingat.
FILOSOFI LOGO
Pada dasarnya keseluruhan logo Kulon Progo
melambangkan potensi alami (natural), unsur etnisitas dan budaya yang dibalut
kearifan lokal serta dimanisasi atau keluwesan untuk menerima perubahan dan
pembaharuan yang mengembangkan daerah Kulon Progo. Hal itu tampak pada:
1.
|
Huruf "K"
yang membentuk alur memanjang vertikal-horisontal seperti sebuah keris.
Melambangkan Kulon Progo sebagai daerah yang kaya nilai kebudayaan dan
kesenian jawa. Huruf "K" yang juga memanjang ke bawah tulisan Kulon
Progo mengibaratkan bahwa Kulon Progo memiliki kekayaan potensi alam yang
dapat menopang kehidupan masyarakatnya.
|
2.
|
Huruf "P"
dengan lekuk yang tegas melambangkan kepala Elang Jawa menunjukkan nilai
keteguhan, keberanian dan komitmen Kulon Progo sebagai daerah yang melindungi
keanekaragaman hayati.
|
3.
|
Huruf "G"
dibuat mengesankan sisi kendi yang ada disetiap rumah di Kulon Progo. kendi
merupakan perlambang keramahan, penerimaam, dan nilai kekeluargaan yang
tumbuh dan berkembang dalam kultur kehidupan masyarakat Kulon Progo yang
selalu menjunjung tinggi tradisi serta kebudayaan.
|
4.
|
Huruf "O"
diakhir kata dimodifikasi menjadi bentuk permata dengan kilauan warna pelangi
yang melambangkan potensi-potensi yang dimiliki oleh Kulon Progo. Secara
kesatuan melambangkan daerah Kulon Progo yang ibarat sebuah permata yang siap
di kembangkan potensinya. Secara keseluruhan kulon Progo sebagai kesatuan
wilayah dan masyarakatnya yang tak terpisahkan.
|
WARNA-WARNA
1.
|
Hijau : Melambangkan kekayaan
alam yang "gemah ripah loh jinawi" atau tanah yang subur dan
menghasilkan sumber daya alam baik pertanian maupun pertambangan. Warna Hijau
juga sangat akrab dengan masyarakat Jawa khususnya DIY yang memandang hijau
sebagai warna identitas Keraton Kasultanan Mataram.
|
2.
|
Biru : Melambangkan kuatnya
potensi maritim daerah Kulon Progo. Selain pantai yang masih alami, di sisi
selatan Kulon Progo berbatasan langsung dengan Samedra Hindia yang kaya hasil
laut dan berpotensi menjadi pelabuhan terbesar di Asia.
|
3.
|
Orange : Melambangkan Kulon
Progo yang kaya akan potensi wisata, baik wisata alam maupun wisata budaya
seperti seni budaya batik, tarian, dan hasil kerajinan tangan.
|
4.
|
Merah : Melambangkan potensi
perdagangan dan industri pengolahan hasil alam yang merupakan prospek
potensial KulonProgo di masa mendatang.
|
5.
|
Ungu :
Melambangkan budaya dan masyarakat Kulon Progo yang selalu menjaga tradisi.
Hal ini yang mendasari sikap dan sifst masyarakat yang dekat dengan alam dan
memiliki pegangan norma dan tradisi yang kuat.
|
TAGLINE
"The Jewel of Java"
"The Jewel of Java"
Merupakan semangat
membangun Kulon Progo menjadi permata dari Pulau Jawa. Semangat ini didasari
oleh beraneka-ragam potensi Kulon Progo yang merupakan kekayaan yang perlu
dieksplorasi dan manfaatkan secara maksimal. Mengapa permata? Permata merupakan
perhiasan indah yang memiliki nilai yang tinggi. Jika diibaratkan Kulon Progo
sebagai permata, kita akan melihat lebih jauh apa saja yang ditawarkan dan
potensi yang dimiliki oleh Kulon Progo sebagai kota investasi dan siap untuk
perubahan demi Kulon Progo.
1. The Jewel of Java
memberi rasa ketertarikan target audiens untuk mengetahui keunikan dan potensi
dari Kulon Progo. Kearifan lokal masyarakat Kulon Progo yang terbuka pada
pembaharuan merupakan elemen penting yang turut menjadi bagian kilauan permata
dari Jawa tanpa meninggalkan orisinalitas tradisi dan budaya.
2. The Jewel of Java
juga memberi semangat bagi seluruh elemen Kulon Progo untuk memajukan Kulon
Progo sebagai daerah yang tepat untuk berinvestasi, perdagangan dan pariwisata
dengan segala potensinya, baik sumberdaya alam maupun intangible resources
(kekayaan tak nampak).
HARAPAN
Kulon Progo : The Jewel of Java merupakan langkah awal upaya mencitrakan dan mempromosikan Kulon Progo sebagai daerah yang unik, memiliki daya saing dan multi potensi yang luar biasa. Misi, visi dan nilai-nilai utama brand harus menjadi semangat dan tujuan bersama baik pemerintah, pengusaha, stakeholder dan masyarakat untuk selalu mengedepankan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Kulon Progo. Berbagai upaya seharusnya dilakukan untuk mendorong para investor baik lokal maupun mancanegara agar dapat memberikan pengaruh dan tanggapan positif sehingga makna brand ini dapat terwujud sesuai dangan musi, visi dan nilai-nilai utama. Kerjasama setiap lapisan baik dari pemerintah, pengusaha, stakeholder dan masyarakat Kulon Progo menjadi kunci keberhasilan dari langkah brand untuk mewujudkan Kulon Progo The Jewel of Java.
Kulon Progo : The Jewel of Java merupakan langkah awal upaya mencitrakan dan mempromosikan Kulon Progo sebagai daerah yang unik, memiliki daya saing dan multi potensi yang luar biasa. Misi, visi dan nilai-nilai utama brand harus menjadi semangat dan tujuan bersama baik pemerintah, pengusaha, stakeholder dan masyarakat untuk selalu mengedepankan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Kulon Progo. Berbagai upaya seharusnya dilakukan untuk mendorong para investor baik lokal maupun mancanegara agar dapat memberikan pengaruh dan tanggapan positif sehingga makna brand ini dapat terwujud sesuai dangan musi, visi dan nilai-nilai utama. Kerjasama setiap lapisan baik dari pemerintah, pengusaha, stakeholder dan masyarakat Kulon Progo menjadi kunci keberhasilan dari langkah brand untuk mewujudkan Kulon Progo The Jewel of Java.
Komentar
Posting Komentar